Redaksi sendiri sejauh ini masih melihat Ridwan Djamaluddin belum benunjukkan gebrakannya. Yang dilakukan oleh Ridwan Djamaluddin sejak awal Mei 2022 lalu, masih seputar sidak dan himbauan semata. Bisa dikatakan tak ada aksi yang cukup simbolik yang menguatkan statusnya sebagai PJ Gubernur sekaligus Dirjen Minerba, di negeri yang bergelut dengan masalah tambang illegal di belakang pekarangan rumah.
Akhir pekan kemaren, dalam sebuah rapat beragendakan pembentukan Satgas Penanganan Tambang Ilegal, atau kalau Redaksi menyingkat dengan Satgas Petai, di hadapan Kapolda Babel, Danrem Garuda Jaya dan para cukong timah kelas elit hingga juragan TI Tungau plus Bos Smelter Timah, Ridwan Djamaluddin secara simbolis menyerahkan kaus hijau bertuliskan “Stop Tambang illegal.” Ini yang kemudian menjadi bahan cibiran hingga anekdot publik. Mengingat sosok Thamron alias Aon merupakan sosok yang diidentik kan dengan urusan pertimahan, khususnya yang bau-bau illegal.
Tentu sudah menjadi rahasia umum, bahwa melalui kaki tangannya selama ini, Aon yang dalam undangan nya diidentikkan dengan CV. Venus Inti Perkasa, selama ini menjadi salah satu pemain smelter sekaligus raja tambang di daerah Bangka Tengah dan Bangka Selatan, bahkan hingga Belitung. Fakta hari ini Aon dipercaya menjadi Ketua Satgas Petai tentu menarik tanda Tanya besar bagi publik Babel, apa rencana Ridwan Djamaluddin.