“Moderasi ketiga yaitu anti kekerasan, agama apapun mengajarkan anti kekerasan, kita tak ingin ada tindakan atas nama keagamaan dilakukan atas nama individu maupun golongan,” imbuhnya.
“Keempat, pengakuan dan penghargaan adat dan tradisi budaya yang hari ini di laksanakan di Desa Kemuja adalah tradisi yang dirayakan, bagaimana hari ini kita lebaran, kita boleh silaturahmi ke rumah siapa saja, silaturahmi ni adalah hal yang baik, yang harus kita jaga di NKRI,” imbuhnya lagi.
Acara silaturahmi seperti hari ini, yakni duduk bersama, mendengarkan ceramah, berdoa bersama, makan bersama merupakan tradisi Serumpun Sebalai, yang menurut Pj Gubernur Suganda harus dijaga dengan baik dan dikembangkan. Karena menurutnya, tradisi ini mengandung nilai kepedulian terhadap satu sama lain.
Selain itu, pada pertemuan ini Pj Gubernur Suganda mengajak seluruh peserta yang hadir, baik itu pemerintah daerah, pemerintah desa dan juga masyarakat, dapat ikut serta berupaya menurunkan angka stunting, karena angka stunting di Kepulauan Babel saat ini, masih berada di angka 18,5 persen.
“Nanti kita anggarkan pada APBD Perubahan untuk mengatasi stunting, tolong agar Kades juga dapat ikut mengawasi langsung dan berpartisipasi juga melalui dana desa untuk menurunkan angka stunting ini,” ujarnya.