Masih dalam laporan Badan Pangan Nasional melalui Plt. Sekretaris Utama Sarwo Edhy, beras menjadi komoditi paling besar pada inflasi 2023 (y-to-d) sebesar 13,60%, yang memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,55% (yoy). Angka-angka tersebut mengharuskan setiap kepala daerah untuk menjaga stabilitas stok, dan harga pangan di daerahnya.
Menurut Mendagri Tito, beberapa langkah dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi, seperti pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), atau Operasi Beras SPHP (Bulog) se-Indonesia sesuai imbauan Badan Pangan Nasional, menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo perihal upaya pengendalian harga beras.
Selain itu, juga diharapkan dapat memaksimalkan dana dekonsentrasi dari Badan Pangan Nasional untuk mendukung pengendalian inflasi daerah. Tertanggal 6 Oktober 2023, optimalisasi dana dekonsentrasi baru terserap Rp12,9 miliar dari total Rp142 miliar.