Poin lainnya adalah dukungan Pemprov Babel terhadap penambahan Pangkalan LPG 3 kg dengan kepemilikan bagi desa di Pulau Belitung.
Pada poin ini, Awan menanggapi langsung bahwa ada beberapa pangkalan gas di Belitung yang sudah ditarik izinnya karena melanggar aturan, misalnya menjual tidak tepat sasaran atau harga yang lebih tinggi daripada Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sedangkan poin terakhir adalah ajakan kolaborasi kepada pihak Pertamina melalui aplikasi MyPertamina untuk pemblokiran setidaknya 4.000 dari 14.000 kendaraan bermotor di Babel yang pajak kendaraannya mati.
“Sebagai kolaborasi, apakah bisa jika kendaraan yang belum membayar pajak untuk diblokir hak penerima BBM bersubsidinya,” jelasnya.
Menanggapi semua ini, Awan mengatakan, secepatnya dirinya dan tim akan mengkaji ulang beberapa poin tersebut, untuk bisa saling mendukung. Termasuk beberapa hal teknis juga dijelaskannya.
Ada 3 terminal BBM kita di Babel, diantaranya Pangkalpinang, Belinyu dan Tanjung Pandan. Pasokannya bersifat kontinyu, dan pihaknya sudah merencanakan optimalisasi Belinyu dengan tangki-tangki, sedangkan Tanjung Pandan yang sementara baru masuk dalam pengembangan jangka panjang.
“Pertamina tidak mungkin bisa mendistribusikan ke semua daerah jika bukan dibantu oleh pihak pemerintah daerah di Babel, maka kami pun akan mengusahakan untuk mendukung Pemprov Babel,” ungkapnya berkomitmen.