“Ini memang suatu hal yang penting untuk dilakukan, karena memang namanya masyarakat juga mungkin tidak paham aturan lalu lintas dan sebagainya. Oleh karena itu, kita kedepankan yang namanya kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mulai dari anak-anak hingga ke komunitas-komunitas terkait pelanggaran lalu lintas,” jelas AKBP Catur Prasetiyo.
“Kita juga berkoordinasi dengan beberapa _stakeholder_ yang ada di wilayah Babar, khususnya dari Dishub untuk membantu membuat rambu-rambu atau tanda-tanda peringatan pada pengguna lalu lintas, di lokasi rawan atau _blank spot_ terhadap terjadinya pelanggaran lalu lintas. Selain itu, kita juga melakukan edukasi tentang pentingnya _safety riding_. Semoga kedepannya lakalantas bisa dikurangi atau dihilangkan,” tutupnya. (***)