CDN.id, JAKARTA – Menteri Telekomunikasi Houthi Misfer Al-Numair pada Senin, 4 Maret 2024, mengumumkan kapal-kapal yang ingin memasuki perairan Yaman sebelumnya harus mendapatkan izin dari Otoritas Urusan Maritim yang dikuasai Houthi Yaman
Navigasi di wilayah perairan tersebut menjadi lebih sulit sejak kelompok Houthi berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial internasional di Teluk Aden sejak pertengahan November 2023. Houthi mengatakan mereka melakukan itu sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina atas serangan Israel di Gaza.
Serangan yang terjadi hampir setiap hari ini, telah memaksa perusahaan-perusahaan beralih ke jalur yang lebih panjang dan mahal di sekitar Afrika bagian selatan. Kondisi ini, juga memicu kekhawatiran bahwa perang Israel di Gaza dapat mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat dan Inggris telah mengebom sasaran-sasaran Houthi.
Wilayah perairan yang terdampak aturan baru Yaman mencapai separuh Selat Bab al-Mandab, muara sempit Laut Merah selebar 20km yang dilalui oleh sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia dalam perjalanannya menuju atau dari Terusan Suez.
Sebelum serangan Houthi, lebih dari seperempat kargo peti kemas global diangkut melalui Terusan Suez. Kargo tersebut termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia dan produk pertanian seperti kopi.
HGC Global Communications yang berbasis di Hong Kong mengatakan pada Senin, 4 Maret 2024, setidaknya empat kabel komunikasi bawah air Asia-Africa-Europe 1, Europe India Gateway, Seacom dan TGN-Gulf telah rusak pekan lalu di Laut Merah, tanpa menyatakan penyebabnya.