“Saya tidak menyadari itu adalah insiden besar sampai saya melihat gambarnya di berita,” katanya kepada CNN.
“Awalnya hanya laporan asap, tapi kemudian saya melihat gambar api dan saya merasa lebih khawatir. Saya baru menyadari suami saya ada di pesawat itu ketika dia menelepon saya,” ucapnya.
“Dia menelepon saya dari dalam dan memberi tahu saya bahwa dia melihat asap keluar. Aku lega dia selamat. Dia baru saja keluar dengan ponselnya, dan dia harus meninggalkan segalanya,” tambahnya.
Suami Mika, Satoshi Yamake, mengatakan kepada CNN saat pesawat mendarat bahwa awalnya dia tidak merasakan sesuatu yang aneh, namun dia melihat api sesaat sebelum ada pengumuman untuk mengevakuasi pesawat.
“Kami melihat api keluar dari mesin dan saya merasa aneh. Saat saya memikirkan mengapa api menyala begitu lama, sebuah pengumuman datang dan mengatakan kami mungkin menabrak sesuatu di landasan dan sekarang kami harus mengevakuasi pesawat,” kata Yamake.
“Kami mencium bau asap tapi penumpang tidak terlalu panik, karena posisi kita pada saat itu sudah mendarat, saya pikir pesawatnya mungkin tidak akan meledak saat ini. Kita akan baik-baik saja selama semua orang turun dari pesawat dengan tertib,” imbuhnya.
Juru bicara Penjaga Pantai Jepang mengatakan kepada CNN bahwa pesawatnya telah berangkat dari bandara Haneda ke pangkalan udara di prefektur Niigata untuk membantu upaya bantuan menyusul gempa berkekuatan 7,5 skala Richter pada hari Senin.
NHK menyiarkan bahwa penerbangan 516 sedang menuju Haneda dari Bandara New Chitose Sapporo di prefektur Hokkaido. Maskapai tersebut mengatakan pihaknya membawa total 367 penumpang, termasuk delapan bayi, ditambah 12 awak.Mayoritas keberangkatan dari Bandara Haneda kini dibatalkan dan tidak jelas kapan layanan penerbangan akan dilanjutkan. (CNN/H4)