Iran menyatakan Kamis sebagai hari berkabung dan Presiden Ebhrahim Raisi membatalkan jadwal perjalanan ke Turki.
Tuduhan muncul di antara ledakan dan pernyataan ISIS. Presiden Iran Ebhrahim Raisi menyalahkan Israel atas ledakan tersebut dan memperingatkan bahwa mereka akan menanggung “harga yang mahal.” Militer Israel mengatakan kepada CNN bahwa mereka “tidak berkomentar” mengenai masalah ini.
Sebelum pernyataan ISIS, para analis dan pejabat AS sempat berspekulasi bahwa ledakan tersebut merupakan ciri-ciri serangan teror.
“Ini memang terlihat seperti serangan teroris, hal yang pernah kita lihat dilakukan ISIS di masa lalu. Dan sejauh yang kami ketahui, saya pikir itulah asumsi kami saat ini,” kata pejabat itu.
Soleimani, mantan salah satu orang paling berkuasa di Iran, terbunuh oleh serangan udara AS yang diperintahkan oleh mantan Presiden Donald Trump di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Dikenal sebagai “komandan bayangan” Iran, ia adalah kepala Pasukan Quds Garda Revolusi, sebuah unit elit yang menangani operasi Iran di luar negeri dan dianggap sebagai organisasi teroris asing oleh AS. Dia mendalangi operasi militer Iran di Irak dan Suriah.(A4)