CDN.id, IRAN- Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan mematikan di dekat lokasi pemakaman komandan militer Qasem Soleimani yang terbunuh di Iran Selatan pada Rabu (03/01/24)
Kantor berita pemerintah IRNA melaporkan, setidaknya 84 orang tewas dan 284 luka-luka dalam ledakan serangan paling mematikan di Iran sejak revolusi tahun 1979.
Sayap media ISIS, Al-Furqan, mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis, kurang lebih dari 24 jam setelah ledakan mengklaim dua pelaku bom bunuh diri, yang bersaudara, dengan meledakkan rompi peledak mereka ketika para pelayat Syiah berkumpul untuk memperingati empat tahun pembunuhan Soleimani, di dekat makamnya di Kerman.
Pernyataan tersebut, berjudul “Dan Bunuh Mereka Di Mana Pun Anda Menemukan Mereka,” menyebutkan nama kedua pelaku bom tersebut dan mengatakan bahwa mereka menargetkan pertemuan “kaum musyrik” di dekat makam pemimpin mereka yang telah meninggal Soleimani.
ISIS menganggap cabang Islam Syiah sesat dan sebelumnya telah menargetkan tempat suci dan situs keagamaan di Iran.
Kelompok ini tidak memberikan bukti lebih lanjut dan laporan mereka mengenai ledakan tersebut berbeda dengan yang diberikan oleh media Iran. Jumlah korban tewas yang dilaporkan ISIS juga jauh lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan oleh pejabat Iran.