Dalam jangka panjang, Robert mengatakan, sentimen fundamental akan lebih berpengaruh, misalnya kinerja operasional dan keuangan dari masing-masing emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta kondisi makro ekonomi dan industri dari masing-masing sektor industri.
Ia menuturkan, sebesar apapun hasil kemenangan pemilu dan sehebat apapun presiden terpilih, jika kedua faktor itu tidak dapat bertumbuh lebih positif akan sulit bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan lebih tinggi atau relatif terhadap indeks saham negara lainnya.
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham HUMI meroket 33,96 persen
- Saham MDRN meroket 25 persen
- Saham PPRE meroket 25 persen
- Saham SOTS meroket 25 persen
- Saham PTPP meroket 24,44 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SBAT merosot 33,33 persen
- Saham MPIX merosot 28,57 persen
- Saham PTPS merosot 24,50 persen
- Saham BAIK merosot 24,46 persen
- Saham PTSP merosot 21,79 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,9 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 1,6 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 1,6 triliun
- Saham BBNI senilai Rp 786 miliar
- Saham ASII senilai Rp 639,6 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LMAX tercatat 82.026 kali
- Saham DOOH tercatat 58.771 kali
- Saham PMMP tercatat 52.357 kali
- Saham BAIK tercatat 36.680 kali
- Saham FILM tercatat 31.334 kali
Bursa saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 15 Februari 2024 setelah tertekan pada Rabu, 14 Februari 2024. Sementara itu, Jepang memasuki resesi secara teknikal seiring produk domestik bruto (PDB) alami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Dikutip dari CNBC, PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4 persen secara tahunan, meleset jauh dari pertumbuhan 1,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters. Hal ini menyusul kontraksi 3,3 persen pada kuartal ketiga. Kontraksi dua kuartal berturut-turut secara luas dianggap resesi teknis.