Pada Kesempatan itu Mbak Ita mengaku, selalu memperhatikan kawasan-kawasan permukiman yang masih masuk kategori kumuh. Dia menyebut, perhatiannya juga sering dianggap berlebihan.
Kendati begitu, jurus yang dicap “cerewet” tersebut ternyata ampuh menurunkan jumlah areal kumuh.
“Tetapi harus dengan cerewet, mungkin dibilang wali kotanya galak, judes, tetapi yang penting kawasan kumuhnya hilang,” kata dia.
Sejalan dengan penghapusan kawasan kumuh, Mbak Ita menyatakan, pihaknya terus melakukan peningkatan sanitasi lingkungan