“Tanpa Anda bergerak, tanpa Anda datang ke sekolah di berbagai daerah, tanpa Anda berbicara dengan orang tua dan guru-guru lain, tidak ada artinya Merdeka Belajar. Di tangan Anda saya titipkan, guru penggerak,” kata Nadiem.
Nadiem kemudian mengklaim bahwa Kurikulum Merdeka saat ini sudah diimplementasikan secara mandiri oleh lebih dari 300 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Tahun ini, dia menyebut program tersebut mulai diimplementasikan secara nasional oleh 4 juta guru, kepala sekolah, mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru), dan dosen di seluruh Indonesia.
“(Mereka) sudah memanfaatkan aplikasi Platform Merdeka Mengajar sebagai sarana untuk saling belajar dan saling berbagi praktik dengan baik,” kata Nadiem.
Dia juga menyoroti perayaan Hardiknas 2024 yang bertepatan dengan perjalanan 5 tahun dari gerakan Merdeka Belajar. Semua perjalanan ini, kata Nadiem, berangkat dari keinginan Kemendikbud untuk mengembalikan pendidikan Indonesia kepada marwahnya. Visi utama dari awal yakni Merujuk pada pemikiran-pemikiran yang telah diwariskan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Bapak Ki Hajar Dewantara.