“Kita bergerak menuju Harmoni dengan berjalan kaki,” kata Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Lamdahur Pamungkas, di Tugu Reformasi depan Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Dalam pamflet yang tersebar, terdapat sejumlah isu yang disuarakan dalam aksi tersebut, yakni soal kecurangan pemilu, korupsi, kolusi dan nepotisme, agraria, monopoli sumber daya alam, lingkungan, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, kebebasan sipil, keadilan ekonomi dan gender, kekerasan aparat dan produk hukum bermasalah.
Aksi di depan Istana Negara
Massa aksi yang mengaku berjalan dari Universitas Trisakti dan tiba di depan Istana Negara sekitar pukul 17.30 WIB. Saat tiba, mahasiswa yang mengenakan jaket berwarna biru tua dan hijau itu langsung melakukan orasi.
Beberapa dari mereka juga membakar spanduk-sapnduk yang dibawa. Hingga pukul 18.33 WIB, aksi bakar-bakaran spanduk masih terus dilakukan, dan aksi masih berlangsung.
“Kalau sampai Jokowi berani bagi-bagi bansos bahkan menyatakan bahwa presiden boleh berkampanye artinya banyak pelanggaran yang sudah dia lakukan. Jokowi mempermalukan kita dengan menganggap masyarakat bodoh,” kata Kevin, seorang mahasiswa Universitas Trisakti dalam orasinya di depan Istana Negara, Rabu, 7 Februari 2024.