5. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan;
Dalam poin kelima ini, degradasi lingkungan akibat pertambangan dan perubahan iklim sering sekali menjadi permasalahan.
Maka dari itu, solusi yang ditawarkan yakni Reklamasi lahan bekas tambang menjadi kawasan hijau atau area produktif, pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya atau biomassa, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
6. Kebijakan Makroekonomi yang Mendukung;
Fokus pada penciptaan iklim ekonomi yang stabil dengan inflasi yang terkendali. Dukungan fiskal dan moneter untuk UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal dan penyediaan dana stimulus bagi sektor-sektor yang terdampak perubahan global, seperti komoditas tambang.
7. Kolaborasi Pemerintah dan Swasta;
Langkah yang akan diambil dalam poin ini ialah Mendorong kemitraan publik-swasta (PPP) untuk membiayai proyek infrastruktur dan pembangunan lainnya, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk menghindari tumpang tindih kebijakan.
8. Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi;
Mendorong digitalisasi UMKM untuk memperluas pasar mereka, baik secara lokal maupun global dan penerapan teknologi dalam sektor pertanian dan perikanan untuk meningkatkan produktivitas.
“Keberhasilan pembangunan Bangka Belitung ke depan akan ditentukan oleh kebijakan yang mampu menjawab tantangan struktural, meningkatkan daya saing ekonomi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan,” tutur Erzaldi.
Maka dari itu pula, lanjut dia, diperlukan pemimpin visioner yang mampu memanfaatkan potensi daerah secara maksimal dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.(®)