“Dari awal startegi kita adalah menyerang dan menyerang, dimana di babak pertama kita berhasil unggul 1-0, namun menjadi imbang 1-1, tetapi tidak menyurutkan semangat kita hingga berhasil juara 1 lewat adu pinalti 4-2,” tutur Meydiyanto.
Meydiyanto menilai seharusnya pertandingan tidak harus mengeluarkan kartu merah, namun dirinya bersyukur bisa meraih juara 1.
“Menurut pandangan saya sebagai pelatih, memang ada yang kurang tepat, apalagi sampai ada kartu merah, namun Alhamdulillah kita tetap bisa juara 1,” ujarnya.