“Tentu kami mendukung. Bahkan kami mengharapkan penanganan stunting bukan hanya penanganan saja. Tetapi sebelum terjadi. Apa masalahnya ketika bayi atau anak-anak di golongkan stunting harus ada pencegahan tidak bicara pengobatan saja,” jelasnya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD Bangka Belitung lainnya, Azwari Helmi.
Ia mendukung upaya penuntasan stunting di Bangka Belitung, terutama di Kabupaten Bangka Barat yang paling tinggi kasusnya.
Berdasarkan Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Babel, prevalensi stunting di Bangka Barat yakni 23,5 persen, di mana ada 9 desa yang angka stuntingnya tinggi.
“Kalau kami DPRD Babel sangat setuju sekali. Tetapi memang kenyataan di desa-desa di Bangka Barat ditemukan stunting itu. Apabila ingin menambah anggaran tentu kami dukung,” ujar Azwari Helmi.
Ia juga mengingatkan pemerintah anggaran stunting tidak hanya habis untuk perjalanan dinas yang dirasakan kurang efektif.
Ia mendukung upaya penuntasan stunting di Bangka Belitung, terutama di Kabupaten Bangka Barat yang paling tinggi kasusnya.