“Biar tidak tercampur antara PKK dan posyandu. Karena Posyandu ada lansia, ada balita jadi biar mereka fokus,” jelas Budi.
“Memang kita harus dari segi angka kematian kita kita harus mulai dari sekarang mengajak ibu-ibu bapak-bapak lansia terutama pada senam dan datang ke Posyandu supaya tahu dengan usia sekian mereka harus konsumsi apa terus berat badannya berapa jadi dia kembali seperti balita,” lanjutnya.
Selain itu, Budi juga menambahkan bahwa pihaknya berencana menaikkan insentif kader posyandu di bulan Oktober mendatang menjadi Rp200 ribu dari sebelunnya Rp100 ribu.