Diskusi Kopi Mantan Dubes Swedia dengan Adi Sahid

oleh

Sementara itu dalam diskusinya  Adi Sahid menyampaikan kepada mantan Dubes tersebut akan tantangan dan peluang perkopian di Kabupaten Kepahiang provisi Bengkulu, terutama di Desa Batu Bandung yang merupakan spot penghasilan kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang.

“Tantangan yang di hadapi petani saat ini sebenarnya hal klasik kalau di bahas pak, namun hal klasik dan sampai saat ini belum terselesaikan dan belum mendapatkan solusi yang kongkrit, terutama soal infrastruktur perkebunan dan teknologi pertanian, baik SDM maupun Peralatan, dimana hal ini sangat kurang dan tidak mendukung,” jelas Adi.

“Selain itu produktivitas kopi yang menurun karna faktor kopi yang kurang terurus dan kondisi tanah yang mulai tandus, itulah yang menjadi problem kami dari tahun ketahun, makanya waktu pertemuan Jakarta Internasional coffee Confrece (JJIC) di Sarinah jakarta, saya presentasi kan mengenai TOL kebun kopi itu sebenarnya arah dan maksudnya adalah adanya infrastruktur perkebunan yang efektif, ungkap Adi Sahid kepada Bagas Hapsoro.

Dalam diskusi tersebut Adi Sahid juga menyampaikan peluang terhadap Perkopian di Kepahiang, peluang yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan bahkan peluang untuk Devisa negara jika produktivitas dan kualitas kopi di perhatikan. Namun untuk melakukan itu semua meski ada sinergitas bersama.

“Kalau menyerahkan seutuhnya kepada petani, maka peluang ini tidak akan tercapai. Bahkan kita sudah membuat konsep untuk program desa devisa kopi serta merancang desa integrated farming serta desa agrowisata untuk perkebunan kopi di Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu yang sedang dikonsep,”  beber tokoh muda perkopian ini.

No More Posts Available.

No more pages to load.