Dirinya akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Kolaborasi menjadi upaya untuk bersama-sama mencari solusi terbaik menghadapi produksi sampah per hari yang menyentuh 160 ton per hari, sehingga akan mengurangi pencemaran lingkungan.
“Mudah-mudahan nanti kita akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait bagaimana kita menyelesaikan masalah sampah ini. Apabila ini dibiarkan akan merusak lingkungan, dan kita semua akan terdampak. Anak-cucu kita tidak bisa menikmati lingkungan yang bersih dan sehat,” katanya.
Dari peninjauannya itu pula, Pj Gubernur Suganda melihat tempat pengelolaan atau fermentasi sampah organik. Salah satunya pengelolaan pohon dan daun hasil penebangan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar PLTU oleh PLN. Proses ini kata Suganda dapat menjadi strategi pengelolaan sampah yang efektif.
“Strateginya paling seperti tadi, ada sampah-sampah organik. Mungkin tempat-tempat sampahnya itu sudah dipisahkan mana sampah organik, mana yang anorganik, sehingga nanti kalau dibawa ke TPA itu sudah terpisahkan, sehingga ada manfaatnya, atau juga mungkin ada teknologi yang bisa digunakan terkait sampah,” katanya.(***)