Oleh: Febian Monica
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung
CDN.id, BABEL- Dalam suatu negara peran tenaga kerja sangatlah penting karena sebagai pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat.
Perkembangan zaman dan teknologi yang terus melakukan banyak inovasi telah merubah pola pikir dan sistem kehidupan sosial bagi masyarakat. Teknologi yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan secara eksplisit memberi dampak yang sangat besar terhadap kehidupan sosial manusia masa kini.
Hadirnya otomatisasi merupakan salah satu bentuk dari kemajuan teknologi masa kini. Otomatisasi adalah proses menggunakan teknologi untuk memindahkan tugas-tugas manual yang dikerjakan oleh manusia ke sistem teknologi.
Otomatisasi mengacu pada penggunaan teknologi untuk melaksanakan tugas-tugas secara otomatis dengan sedikit atau tanpa campur tangan manusia. Perkembangan pesat dalam bidang robotika, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin telah mendorong akselerasi adopsi otomatisasi di berbagai sektor industri.
Teknologi ini telah terbukti meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan konsistensi dalam proses produksi barang maupun penyediaan layanan. Sektor-sektor yang paling terdampak otomatisasi saat ini antara lain manufaktur, logistik, ritel, dan layanan keuangan. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut seiring dengan perbaikan kemampuan teknologi dan penurunan biaya implementasi.
Di sisi lain, maraknya adopsi otomatisasi telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja tradisional. Penggunaan robot dan sistem otomatis telah menggeser banyak posisi manual yang sebelumnya diisi oleh tenaga kerja manusia. Banyak perusahaan memilih untuk menggantikan pekerja di sektor-sektor yang lebih rutin dan repetitif demi meningkatkan efisiensi operasional.
Akibatnya, banyak pekerja tradisional yang kehilangan pekerjaan atau terancam pengangguran. Selain itu, otomatisasi juga telah mengikis keahlian tradisional yang sebelumnya menjadi kebanggaan dalam berbagai profesi. Kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru menyebabkan sebagian pekerja tertinggal dan sulit bersaing di pasar kerja yang semakin digital.
Teknologi ini memungkinkan mesin atau perangkat lunak menggantikan pekerjaan manusia yang bersifat repetitif dan berbasis aturan. Di Indonesia, dampak otomatisasi semakin nyata di berbagai sektor, termasuk manufaktur, layanan keuangan, transportasi, dan perdagangan. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia kini diambil alih oleh mesin dan algoritma. Sementara itu, saat pandemi COVID-19 mempercepat adopsi teknologi di berbagai sektor, mempercepat proses otomatisasi yang sudah dimulai sebelumnya.