CrowdStrike Ungkap Kecepatan Serangan Kejahatan Siber Semakin Mengkhawatirkan

oleh

Adam menjelaskan, pelaku kejahatan siber membidik cloud dengan memanfaatkan data identitas yang valid. Data itu didapatkan pelaku dari pengguna yang tidak mengamankan identitas pribadinya dengan masif. Akhirnya, para peretas bisa dengan mudah mengetahui seluruh informasi soal pengguna.

Setelah data pribadi didapat, pelaku kejahatan siber bakal lebih mudah untuk meretas dan menyelinap ke dalam cloud atau perangkat yang disusupinya. Menurut Adam, cara menangani kondisi ini sangat sulit, sebab tim keamanan tidak bisa menemukan siapa pelakunya, karena data yang digunakan adalah milik korban.

“Laporan yang kami temukan menunjukkan gangguan cloud meningkat secara umum sebesar 75 persen, dengan kasus cloud-conscious yang melonjak hingga 110 persen dari tahun ke tahun,” ucap Adam.

Pada tahun lalu, Crowd Strike menemukan berbagai modus rahasia dari kelompok pelaku kejahatan siber. Mereka menarget para pebisnis di setiap sektor di seluruh dunia. Tidak menutup kemungkinan, kondisi ini bakal berlanjut untuk tahun ini. “Kami terus bereksperimen untuk meningkatkan kesuksesan keamanan siber,” kata Adam.

No More Posts Available.

No more pages to load.