“Click Bait”, Baik atau Buruk?

oleh

Judul yang satu ini menggunakan bahasa-bahasa yang dapat menimbulkan ketakutan atau perasaan tidak nyaman. Tujuannya adalah agar judul secara tidak langsung menyuruh orang-orang untuk membaca isi artikel supaya mereka dapat mencari jawaban akan ketakutan itu.Contohnya adalah judul “Dokter A: ‘Minum Air Putih bisa Membuat Sakit Jantung’, Benarkah?”.

5. Numbered lists

Judul dengan angka adalah salah satu jenis clickbait yang paling klasik. Jenis ini memanfaatkan rasa suka orang terhadap hal dan jumlah yang pasti. Beberapa contoh daripada clickbait jenis numbered lists adalah “7 Fakta Hewan Komodo” atau “10 Tempat di Jepang yang Cocok untuk Introvert”.

6. Personal stories

Kita adalah makhluk sosial yang sering kali merasa lebih percaya kepada suatu cerita apabila cerita itu telah dialami seseorang sebelumnya. Karenanya, clickbait berjenis personal stories adalah salah satu jenis yang paling ampuh untuk menarik perhatian pembaca.Judul-judul ini bisa menggunakan cerita sendiri ataupun cerita orang-orang terkenal. Misalnya pada judul “Caraku Mengumpulkan 1 Juta Rupiah dalam Sehari”.

7. Opposition

Judul opposition menjanjikan fakta-fakta yang kontras. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian pembaca karena mereka dapat langsung melihat dua sisi berseberangan dalam satu artikel. Jenis judul ini dapat ditemukan dalam contoh “5 Pakaian Terbaik dan Terburuk di Met Gala 2022”.

Click bait pun acapkali mengundang pro-kontra. Dari sudut pandang informasi, click bait berdasarkan pendapat Iretton & Posetti, dalam sebuah buku pedoman pendidikan jurnalis yang diterbitkan UNESCO menyebutkan bahwa, salah satu dari tujuh jenis turunan misinformasi/disinformasi ialah informasi “click bait“. Artinya, click bait dalam suatu kondisi dapat menurunkan kualitas konten, karena para pembaca yang sudah tidak minat membacanya.

Berikut pro-kontra yang dapat ditimbulkan dari “Click bait” yang dikutip dari Glints :

Pro:

1.  Pageviews meningkat

No More Posts Available.

No more pages to load.