Hal yang dikhawatirkan pun terjadi, GPS jamming dialami Hercules yang berada di bawah kendalinya. Berkat kesabaran dan keuletan Noto dan kawan-kawan, mereka pun keluar dari kritis tersebut.
“Dan itu terjadi, jadi untuk itu kemarin kami sudah siap dengan segala pola operasinya sehingga kami juga kemarin menerbangkan pesawat ini secara manual,” ungkapnya.
Cerita Berserah ke Tuhan di Balik Rasa Khawatir
Kolonel Penerbang Noto Casnoto bersama seluruh tim Solidarity Path Operation telah sukses mengirimkan bantuan ke masyarakat di Gaza. Noto mengakui sempat ada rasa khawatir menyelimuti di balik tugas kemanusiaan tersebut.
“Ya pasti ada, khawatir itu pasti ada,” kata Noto kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kolonel Noto bersama pilot Letkol Penerbang Alfonsus Fatma Astana Duta dan segenap kru Solidarity Path Operation mengirimkan 20 paket bantuan ke Gaza. Bantuan itu diterjunkan ke udara ke drop zone di jalur Gaza.
Noto dan timnya sadar misinya ini tidak akan mudah. Dia sadar kondisi Gaza yang masih berkecamuk akibat agresi militer yang tidak henti dilakukan oleh Israel.
Meski begitu, Noto yakin ada campur tangan Ilahi yang akan membantunya bersama tim selama penunaian misi di Gaza. Noto yakin Tuhan akan memberikan keselamatan.
“Niat kami baik, untuk memberikan bantuan kemanusiaan, lillahi taala pasti itu akan mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Noto.
Tim misi kemanusiaan ini berhasil kembali ke Tanah Air pada 11 April lalu. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Noto dan 26 personel yang terlibat misi kemanusiaan ke Gaza itu disematkan penghargaan Dharma Pertahanan oleh Panglima TNI. (DC)