Kemudian, momentum tiba ketika Jokowi dan Jusuf Kalla mendatanginya untuk meminta dukungan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
“Saya jawab,’Saya dukung asal Pak Jokowi mengakui 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,’ Alhamdulillah, begitu dilantik menjadi Presiden, (Jokowi) langsung membuat peraturan presiden yang memutuskan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” tutur dia.
Setelah hari santri diakui oleh pemerintah, kata Muhaimin, 50.000 kiai dan para santri berkumpul di Jember, Jawa Timur untuk merayakan pengakuan tersebut.
Saat itulah, Muhaimin mendapatkan perintah untuk menjadi panglima santri karena dianggap telah berhasil merealisasikan Hari Santri Nasional.