2. Curie Maharani Savitri merupakan pengajar di Program Studi Konflik dan Keamanan di Universitas Bina Nusantara (Binus). Jauh sebelum menjalankan karier sebagai dosen di Binus, Curie aktif bekerja pada isu manajemen pertahanan, baik di Kementerian Pertahanan maupun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
3. Evi Fitriani merupakan dosen di Universitas Indonesia sekaligus Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional. Adapun Evi diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional pada 1 Juli 2021. Sedangkan pengukuhannya berlangsung pada 16 November 2021. Ia menjadi wanita pertama Indonesia yang meraih gelar Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional. Tercatat, Evi pernah mengemban sebagai Kepala Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia pada 2012-2016.
4. Hikmahanto Juwana Hikmahanto meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1987. Tak puas meraih gelar sarjana, Hikmahanto melanjutkan pendidikan strata duanya di Fakultas Hukum Universitas Keio, Jepang pada 1992. Sedangkan gelar doktornya diraih di Fakultas Hukum Universitas of Nottingham, Inggris pada 1997. Selapas menjalani pendidikan di Inggris, Hikmahanto pulang ke Tanah Air. Ia menjadi staf pengajar Bidang Studi Hukum Internasional pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1988.
Dikutip dari laman law.ui.ac.id, Hikmahanto didapuk menjadi Guru Besar pada 2001. Ia diangkat menjadi Guru Besar di usia 36 tahun.
Pada tahun 2004, Hikmahanto mendapatkan kepercayaan sebagai dekan termuda di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selain menjadi Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto saat ini juga menduduki posisi sebagai Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat. 5. I Made Andi Arsana I Made Andi Arsana lahir di Tabanan, Bali, 12 Mei 1978. Ia merupakan dosen Teknik Geodesi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dikutip dari medan.tribunnews.com, Andi memiliki kiprah yang luas dalam menulis di jurnal, media massa, dan telah menerbitkan buku-buku inspiratif.
Karyanya seperti “Anak Dusun Keliling Dunia” dan “Rahasia Beasiswa Australia” menjadi bukti konkret dari keberhasilan dan dedikasinya dalam menyebarkan pengetahuan. Tak hanya dalam ranah penulisan, Andi juga telah mewakili Indonesia di ajang internasional, dari lomba prestisius seperti Falling Walls di Berlin, hingga memberikan pidato di markas besar PBB di New York. 6. Ian Montratama Dikutip dari laman universitaspertamina.ac.id, Ian Montratama merupakan dosen program studi Hubungan Internasional di Universitas Pertamina.
Dalam perjalanan kariernya, hingga kini ia telah melahirkan sejumlah buku yang fokus kajiannya dalam bidang keamanan dan pertahanan. Sementara perjalanan penidikannya, Ian menempuh pendidikan S1 dengan menyelesaikan program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1999, Selanjutnya ia mengambil pendidikan Magister di European Business, Perancis pada 2000–2001). Pada November 2013, Ian pernah mengikuti program eksekutif di Naval Postgraduate School (NPS), Monterey, California, Amerika Serikat.