Analisis Ekonomi Serukan Pemakzulan Jokowi Terkait Politisasi Bansos Penyelewengan APBN

oleh
oleh

Lebih lanjut, Faisal Basri juga menyoroti soal kenaikan dana Bansos tahun ini yang melebihi anggaran pada saat pandemi Covid-19 lalu. Melansir dari Informasi APBN 2024 Kementerian Keuangan, anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 496,8 triliun. Jumlah ini tercatat naik 13,1 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp 439,1 triliun.

Sedangkan anggaran Bansos di puncak pandemi Covid-19 pada 2021 saja hanya berada di angka Rp 468,2 triliun dan di 2020 yang sebesar Rp 498,0 triliun. Lalu pada 2022 perintah hanya menggelontorkan dana sebesar Rp 460,6 miliar untuk perlindungan sosial.

Dengan demikian, terlihat dana Bansos 2024 hanya sedikit di bawah anggaran 2020 saat puncak pandemi Covid-19 dengan selisih Rp 1,2 triliun. Namun jauh lebih tinggi daripada 2021, 2022, dan 2023, dengan selisih melebihi Rp 28 triliun.

Faisal Basri menilai meningkatkan anggaran Bansos telah menunjukkan kegagalan Jokowi dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia. “Jokowi gagal. Terbukti bahwa orang yang rentan hidupnya itu tidak turun, tercermin dari Bansos yang naik terus,” ucapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.