CDN.id, PANGKALPINANG – Realisasi pendapatan umum daerah dari pendapatan asli daerah (PAD) dan dana bagi hasil (DBH) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada tahun 2021 mengalami peningkatan yang signifikan bahkan over target.
Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Provinsi Babel, mencatat realisasi PAD pada tahun 2021 mencapai Rp 895 miliar lebih atau over target 116,76 persen, sedangkan DBH mencapai Rp 241 miliar lebih atau over target 158,08 persen. Sehingga total pendapatan Rp. 1,136 triliun lebih.
“Realisasi pendapatan daerah di Provinsi Babel yang merupakan pendapat umum daerah di luar DAU untuk 2021 realisasi kita hasilkan cukup memberikan hasil yang baik over target dari target yang sudah kita tetapkan,” kata Kepala Bakuda Provinsi Babel, Fery Afriyanto di Kantornya, Rabu (16/02/22).
Fery menyebut, realisasi pendapatan umum Provinsi Babel pada tahun 2021 ini adalah realisasi terbesar sepanjang tahunnya atau sejak provinsi ini berdiri.
“Hal-hal ini menjadi dasar kita ke depan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah kita baik itu dari pajak, retribusi daerah, kemudian sumber-sumber pendapatan daerah yang lainnya, terus DBH di 2022 ini lebih meningkat lagi,” jelasnya.
Menurut Fery, meningkatnya pendapatan umum daerah Provinsi Babel pada 2021 karena faktor perbaikan ekonomi di Babel, sehingga pelaksanaan pembayaran pajak dan retribusi daerah, serta yang lainnya mengalami peningkatan.
“Kita juga di Bakuda melalui UPT Bakuda berkerjasama melakukan program yang dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam pelayanan pajak, antara lain kontinyu kita lakukan pelaksanaan Samsat Keliling (Samling) dan Samsat setempoh,” jelasnya.
Selain itu, UPT Bakuda Babel di daerah juga memberikan pelayanan yang lebih berkenaan inovasi dalam memudahkan masyarakat dalam membayar pajak. Seperti PERJAKA BERIMAN (Pelayanan Pembayaran Kendaraan Bermotor dari sore sampai malam di tempat keramaian), PERJAKA BERKAH (Pelayanan Pembayaran Kendaraan Bermotor di Kampus dan sekolah). Serta PERJAKA BERKURBAN (Pelayanan Pembayaran Kendaraan Bermotor di perkebunan) inovasi itu dilakukan UPT Bakuda di Kabupaten Bangka.
Kemudian, inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor yang langsung di lokasi wajib pajak antara lain di desa atau pusat keramaian dilakukan UPT Bangka Barat selain itu di Bangka Tengah yaitu program pembayaran pajak kendaraan bermotor dilakukan bersama pihak dealer. Dan di Bangka Selatan yaitu koordinasi pelayanan terintergrasi atau Si Kopi.
Fery menambahkan pihaknya tetap optimis untuk meningkatkan target realisasi penerimaan umum daerah pada tahun 2022 dapat dicapai dengan baik.
“Target PAD kita naik 8 persen dan pajak daerah kita naik 10 persen dari target 2021, mudah-mudahan di tahun 2022 ini kondisi ekonomi kita tetap stabil dan dapat meningkat, sehingga pendapatan kita dapat meningkat juga,” tuturnya.
“Dengan tercapainya pendapatan umum daerah yang tinggi otomatis bisa digunakan untuk pembangunan di provinsi ini,” pungkasnya. (Deb / Muh / rri.co.id / Oc)