Dinamika Pertambangan di Indonesia: Peluang Ekonomi dan Tantangan Keberlanjutan

oleh
oleh

OLEH: DIVA ARLANDA

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

CDN.id, BABEL- Pertambangan merupakan sektor strategis yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti batu bara, nikel, emas, dan timah, sektor ini menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi pendapatan negara.

Aktivitas pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi sumber devisa melalui ekspor komoditas tambang. Selain itu, industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang di berbagai daerah. Namun, keberhasilan ekonomi dari sektor ini tidak terlepas dari tantangan besar, terutama dalam hal pengelolaan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.

Untuk mencapai pertambangan yang berkelanjutan, Indonesia perlu menyeimbangkan eksploitasi sumber daya alam dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan sosial. Dampak lingkungan akibat aktivitas pertambangan menjadi isu yang terus diperbincangkan. Penambangan terbuka, yang paling umum dilakukan, menyebabkan perubahan drastis pada bentang alam.

Hutan-hutan yang menjadi habitat berbagai flora dan fauna terancam akibat deforestasi yang terjadi. Selain itu, erosi tanah dan pencemaran air menjadi dampak langsung yang dirasakan masyarakat sekitar. Limbah tambang yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sungai dan laut, membahayakan ekosistem serta kesehatan manusia.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan tegas terkait pengelolaan limbah dan reklamasi lahan pasca tambang. Perusahaan tambang harus bertanggung jawab dalam mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula setelah eksploitasi selesai dilakukan. Selain kerusakan lingkungan, pertambangan juga menimbulkan dampak sosial yang signifikan. Konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal kerap terjadi akibat sengketa lahan atau pengabaian hak-hak masyarakat adat. Masyarakat yang bergantung pada hutan atau lahan pertanian sering kali kehilangan sumber penghidupan mereka akibat aktivitas tambang.

Oleh sebab itu, perusahaan harus melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan proyek, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pertambangan dapat dirasakan secara merata. Program Corporate Social Responsibility (CSR) harus lebih diarahkan pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur lokal.

No More Posts Available.

No more pages to load.