Ada Wahyana, Muhammad Hatta, dan Qomarul Lailiah di cabor bulu tangkis, Boy Pohan (tinju), Pranarta (loncat indah), Henry Oka (menembak), Moelyono Soegito (equestrian), dan Benyamin F. Tamaka (kano).
Menurut Okto, kehadiran ITO Indonesia dalam ajang Olimpiade diharapkan bisa mendorong cabor-cabor untuk fokus mendorong para wasit di Tanah Air supaya bisa mewakili Merah Putih di edisi-edisi selanjutnya.
“NOC Indonesia berterima kasih kepada para ketua umum dan pengurus cabang olahraga yang berhasil meloloskan wasit juri ke Olimpiade. Tentu ini juga bukan hal yang mudah untuk dicapai, sama sepert para atlet, butuh perjuangan dan kerja keras. Ini prestasi yang tidak boleh diabaikan kita semua.”
Raja Sapta Oktohari juga meminta para wasit juri yang pernah tampil dalam Olimpiade membentuk wadah guna menampung aspirasi dan memotivasi koleganya agar bisa mewakili Indonesia event internasional.
“Di sini campur tangan pemerintah harus ada untuk memberikan support agar memotivasi wasit-wasit lain supaya bisa mengambil peran di ajang multievent tertinggi dunia, Olimpiade. Wasit itu bukan volunteer, jadi tidak bisa diperlakukan seperti volunteer,” kata Okto.