Tentu, katanya lagi, kita tidak ingin jadi bagian yang ikut membelah pilihan politik warga, terutama dengan isu dan politik identitas. Kita mesti belajar tentang residu politik kampret dan cebong, yang hingga saat ini mengganggu iklim demokrasi di Indonesia, tambahnya.
Harapan saya, pungkas Dr Ninik Rahayu, JMSI sebagai organisasi perusahaan siber, ikut mengawal Pemilu 2024 dengan bijak, dengan tetap kedepankan produk pers yang sehat, dan profesional.(red)