14 Februari, Hari Kasih Sayang Untuk INDONESIA

oleh
oleh

14 Februari, dikenal sebagai Hari Kasih Sayang. Sumpah! saya sama sekali gak mengenal itu. Pertama kali tahu bahwa 14 Februari adalah Hari Kasih Sayang yakni awal kuliah di Kota Malang Jawa Timur (Tahun 2000). Hari itu, saya diajak kawan-kawan (semuanya cowok) pergi ke pasar Spelendid Malang, sebuah pasar legendaris menjual binatang dan tumbuhan-tumbuhan (bunga). Teman-teman masing-masing membeli setangkai bunga mawar, untuk diberikan kepada pacar masing-masing. Saya bingung, gak ada pasangan, mau diberikan ke siapa? Akhirnya saya pun terpaksa membeli walau tak tahu sama sekali harus diberikan kepada siapa. Cewek yang saya taksiri, itu tadi berbeda keyakinan dan sudah ditolak halus sehalus makhluk halus. Selalu ada bersama (setiap hari berjumpa) tapi gak jadian. Akhirnya setangkai bunga mawar merah itu saya taruh di kamar kost saja. Malamnya kawan-kawan ramai mendatangi pasangan masing-masing, tentu membawa setangkai mawar merah yang dibeli. Saya bingung, kepada siapa mawar yang sudah dibeli ini harus kuserahkan? Akhirnya saya pinjam motor kawan, saya jemput paksa cewek yang berbeda keyakinan itu untuk bisa sebentar saja ke kost saya. Dengan kemampuan “ngoceh” akhirnya sang cewek mau. Sesampai di kost, saya jelaskan dengan jujur asal muasal setangkai bunga mawar merah di dalam kamar. Lalu kepadanya saya berkata sambil saya serahkan bunga tersebut: “Karena gak ada orang lain yang bisa saya serahkan ini, Mak saya nun jauh di Pulau Bangka, Ibu Kost udah mati, yang tinggal cuma Bapak Kost, lalu Ibu tua penunggu kantin di kampus kita saya gak tahu rumahnya, jadi bunga mawar ini saya kasih kamu aja. Happy valentine…”. Cewek itu tersenyum seperti menahan tawa. Maklum, ini pertama kali saya tahu Valentine’s Day (14 Februari) dan ini the first and the last saya ikut-ikutan merayakan Valentine’s Day.

Masih menahan tawa dengan senyum lebar, sang cewek ini tiba-tiba ngomong: “Kamu memang serius kemaren itu ngungkapin cinta ke saya?”. Gilanya mendapat pertanyaan itu saya malah menjawab: “Awalnya sih gak serius, tapi setelah kamu tolak saya jadi serius” jawaban yang mungkin gak ia perkirakan. “Awalnya kemaren saya nolak, tapi setelah kejadian malam ini, saya terima”. Ujarnya, membuat saya tertawa dan malam itu resmi, walau tetap berbeda keyakinan. Sebab kali ini saya yang nggak yakin lagi.

14 Februari, disebutkan Hari Kasih Sayang oleh kalangan anak muda yang identik dengan percintaan antar pasangan. Tahun 2024 ini, tanggal 14 Februari harusnya menjadi sejarah sebagai Hari Kasih Sayang untuk INDONESIA.

Memilih Karena Cinta INDONESIA
GOLPUT bukan hanya tidak bertanggungjawab sebagai warga negara, tapi juga bisa menipiskan rasa nasionalisme pada tanah air. Apapun alasannya, Golput sama saja dengan keputusasaan. Ibaratnya dalam dunia percintaan, patah hati yang tak berkesudahan karena cinta bertepuk sebelah tangan.

Memilih seseorang baik itu Caleg maupun Capres/Cawapres bukan sekedar menang atau kalah, kuat atau lemah, tapi keyakinan kita bahwa pilihan tersebut dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik, lebih benar, pengelolaan kekayaan alam lebih tepat, oligarki tak melulu dapat tempat, rakyat jangan hanya dijadikan alamat, dimata internasional Indonesia harus dihormati karena sang lemimpinnya cerdas & berwibawa. Sebagaimana ketika kita mengungkapkan & menumpahkan cinta dan kasih sayang pada seseorang, pastinya banyak alasan, namun yang dipastikan alias mutlak bahwa kehadiran dirinya hingga kita jadikan pilihan karena kita yakin bahwa dia yang terbaik.

No More Posts Available.

No more pages to load.